Tanaman Kecubung untuk Mengobati Sakit Gigi - Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan gigi dan mulut adalah pohon kecubung. Kecubung termasuk tumbuhan perdu yang mempunyai batang kayu dan tebal, bercabang banyak, dan tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 meter. Daunnya berbentuk bulat telur dan pada bagian tepinya berlekuk-lekuk tajam. Bunga kecubung menyerupai terompet berwarna putih dan lembayung. Buah kecubung di bagian luarnya dilapisi duri-duri dan di dalamnya berisi biji-biji kecil yang berwarna kuning kecokelatan.
Semua bagian kecubung, baik akar, tangkai, daun, bunga, buah, maupun bijinya mengandung senyawa alkaloid. Kandungan alkaloid terbanyak terdapat pada akar dan bijinya yang bisa mencapai 0,4-0,9%, sedangkan pada daun dan bunga berkisar antara 0,2 sampai 0,3%.
Tanaman kecubung sering digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit gigi secara langsung atau dikombinasikan dengan bahan lain. Akarnya berkhasiat menghilangkan nyeri gigi.
Cara penggunaannya sebagai berikut :
- Gosokkan akar pada gusi gigi yang sakit.
- Akarnya ditambah jahe, ditumbuk, kemudian ditempelkan pada gusi sebagai penghilang rasa sakit.
- Campurkan air jeruk nipis satu sendok makan, gilingan akar kecubung satu sendok makan, gilingan daun legetan warak satu sendok makan. Kemudian, seduh dengan air garam sebanyak 3/4 cangkir, lalu peras dan saring. Campuran ini dapat digunakan untuk berkumur-kumur selama beberapa menit.
- Akar kecubung 50 gram, daun legetan arak 10 lembar, dan kunyit 10 gram digiling sampai halus, diseduh dengan air mendidih, dan disaring. Air hasil penyaringan itu dipakai untuk berkumur. Lalu, diminum setelah diberi sedikit garam.
Daun kecubung sering digunakan untuk mengobati bengkak karena sakit gigi dengan cara :
- Daun kecubung, bawang merah dan jahe ditambuk. Kemudian, dikompreskan pada tempat yang bengkak.
- Hasil tumbukan daun digunakan sebagai borek untuk mengobati sakit gigi.
- Biji kecubung digunakan untuk menghilangkan sakit gigi dengan cara meletakkan biji kering kecubung di atas wajan panas yang diberi minyak kelapa. Kemudian, ditutup tempurung kelapa yang berlubang. Asap yang mengepul diembus-embuskan ke dalam mulut dengan menggunakan corong bambu selama 15 menit sampai 1 jam. Jika terjadi keracunan kecubung, gunakan penawar racun berupa campuran jahe dan air kalapa hijau untuk diminum.
Selain dimanfaatkan untuk pengobatan gigi dan mulut, kecubung juga digunakan untuk mengurangi sekresi saluran pernapasan pada saat anastesi sekresi lambung pada perawatan tifus serta pada pengobatan flu dan alergi.
0 comments:
Posting Komentar